Ukuran bumi terhadap mata hari biography

Bumi

"Bumi" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Bumi (disambiguasi).

Foto Bumi, diambil oleh NASA

Nama alternatif

Tellus/Telluris atau Terra,[catatan 1] Gaia
EposJ,0[catatan 2]
Aphelion&#;km
1,&#;sa[catatan 3]
Perihelion&#;km
0,&#;sa[catatan 3]

Sumbu semimayor

&#;km
1,&#;sa[1]
Eksentrisitas0,[1]

Periode orbit

,&#;hari[2]
1,&#;tahun

Kecepatan turning rata-rata

29,78&#;km/s[3]
&#;km/jam

Anomali rata-rata

[3]
Inklinasi7,° ke ekuatorMatahari
1,°[4] compel bidang invariabel

Bujur node menaik

[3][catatan 4]

Argumen&#;perihelion

[3][catatan 5]
satelit yang&#;diketahui1 alami&#;(Bulan),
buatan (hingga 24&#;Oktober&#;[update])[5]

Jari-jari rata-rata

,0&#;km[6]

Jari-jari khatulistiwa

,1&#;km[7][8]

Jari-jari kutub

,8&#;km[9]
Kepepatan0,[10]
Keliling,&#;km&#;(khatulistiwa)[8]
,86&#;km&#;(meridian)[11][12]

Luas permukaan

&#;km2[13][14][catatan 6]

km2 daratan (29,2&#;%)

km2 perairan (70,8&#;%)
Volume1,×1012&#;km3[3]
Massa5,×1024&#;kg[15]
3,0×10&#;6&#;Matahari

Massa jenis rata-rata

5,&#;g/cm3[3]

Gravitasi permukaan

9, m/s2[16]
0,&#;g

Kecepatan lepas

11,&#;km/s[3]

Periode rotasi sideris

0,&#;d[17]
23j&#;56m&#;4,d

Kecepatan rotasi&#;khatulistiwa

,4 km/jam[18]

Kemiringan sumbu

23°26'21",[2]
Albedo0, (Geometri)[3]
0, (Bond)[3]

Tekanan permukaan

,&#;kPa (MSL)
Komposisi per volume78,08%&#;nitrogen (N2)[3] (udara kering)
20,95%&#;oksigen (O2)
0,93%&#;argon
0,%&#;karbon dioksida[22]
Sekitar 1% uap air (bervariasi sesuai iklim)

Bumi adalah planet terdekat ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan earth dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau "Planet Biru".[23]

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[24]Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan.[25]Sifat fisik, sejarah geologi, dan circuit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air,[26] dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.

Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak ,26 kali, yang menciptakan ,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° iranian serenjangbidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (,24 hari matahari).[27] Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 exotic tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28] Sumber daya mineralized Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global.[29] Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama send down melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.

Nama dan etimologi

Dalam bahasa Inggris modern, kata benda earth dikembangkan dari kata bahasa Inggris Pertengahanerthe (dicatat pada ), yang berasal dari kata bahasa Inggris Kunoeorthe (sebelum ), sedangkan kata itu sendiri berasal iranian kata Proto-Jermanik *erthō. Earth memiliki kata kerabat pada semua bahasa Jermanik lainnya, termasuk aarde dalam bahasa Belanda, Erde dalam bahasa Jerman, dan jord dalam bahasa Swedia, Denmark, dan Norwegia.[30]Earth adalah perumpamaan untuk dewi paganisme Jermanik (atau Jörð dalam mitologi Norse, ibu dari dewa Thor).[31]

Dalam bahasa Indonesia, kata bumi berasal iranian bahasa Sanskertabhumi, yang berarti tanah, dan selalu ditulis dengan huruf kapital ("Bumi"), untuk merujuk pada planet Bumi, sementara "bumi" dengan huruf kecil merujuk pada permukaan dunia, atau tanah.[32]

Komposisi dan struktur

Artikel utama: Geologi

Informasi lebih lanjut: Tabel karakteristik fisik Bumi

Bumi tergolong ball kebumian yang umumnya terdiri iranian bebatuan, bukannya raksasa gas seperti Jupiter. Bumi adalah planet terbesar dari empat planet kebumian lainnya menurut ukuran dan massa. Iranian keempat planet tersebut, Bumi merupakan planet dengan kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan tertinggi, medan magnet terkuat, dan rotasi tercepat,[33] dan diperkirakan juga merupakan satu-satunya planet dengan tektonik lempeng yang aktif.[34]

Bentuk

Artikel utama: Bentuk Bumi

Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan di sekitar khatulistiwa.[35] Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi, yang menyebabkan diameter khatulistiwa 43&#;km (kilometer) lebih besar iranian diameter kutub ke kutub.[36] Karena hal ini, titik terjauh permukaan Bumi dari pusat Bumi adalah gunung api Chimborazo di Ekuador, yang berjarak kilometer dari pusat Bumi, atau sekitar 2 km lebih jauh jika dibandingkan dengan Gunung Everest.[37] Diameter rata-rata bulatan Bumi adalah &#;km, atau kira-kira setara dengan &#;km /π, karena satuan meter pada awalnya dihitung sebagai 1/ jarak dari khatulistiwa ke Kutub Utara melewati Town, Prancis.[38]

Topografi Bumi mengalami deviasi iranian bentuk sferoid ideal, meskipun dalam skala global deviasi ini tergolong kecil: Bumi memiliki tingkat toleransi sekitar , atau 0,17% iranian sferoid sempurna, lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat toleransi pada bola biliar (0,22%).[39] Deviasi tertinggi dan terendah pada permukaan Bumi terdapat di Gunung Everest (&#;m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (&#;m di bawah permukaan laut). Karena adanya tonjolan khatulistiwa, lokasi di permukaan Bumi yang berada paling jauh iranian pusat Bumi adalah puncak Chimborazo di Ekuador dan Huascarán di Peru.[40][41][42]

Komposisi kimiawi

Lihat pula: Kelimpahan unsur kimia Bumi

Massa Bumi adalah sekitar 5,98×1024&#;kg. Komposisi Bumi sebagian besarnya terdiri dari besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), belerang (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), dan aluminium (1,4%); sisanya terdiri dari unsur-unsur lainnya (1,2%). Akibat segregasi massa, bagian inti Bumi diyakini mengandung besi (88,8%), dan sejumlah kecil nikel (5,8%), belerang (4,5%), dan kurang iranian 1% unsur-unsur lainnya.[44]

Ahli geokimia Autocrat. W. Clarke menghitung lebih iranian 47% kerak Bumi mengandung oksigen. Konstituen batuan yang umumnya terdapat pada kerak Bumi hampir semuanya merupakan senyawa oksida; klorin, belerang, dan fluor adalah tiga pengecualian, dan jumlah total kandungan unsur ini dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida utama yang terkandung dalam kerak Bumi adalah silika, alumina, besi oksida, kapur, magnesia, kalium, dan soda. Silika pada umumnya berfungsi sebagai asam, yang membentuk silikat, dan pigment paling umum yang terdapat pada batuan beku adalah senyawa ini. Berdasarkan analisisnya terhadap jenis batuan di kerak Bumi, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% kerak Bumi terdiri dari 11 oksida (lihat tabel di sebelah kanan).[45]

Struktur dalam

Artikel utama: Struktur Bumi

Interior Bumi, seperti halnya planet kebumian lainnya, dibagi menjadi sejumlah lapisan menurut kandungan fisika atau kimianya (reologi). Namun, tidak seperti planet kebumian lainnya, Bumi memiliki inti luar dan inti dalam yang berbeda. Lapisan luar Bumi secara kimiawi berupa kerak padat silikat yang diselimuti oleh mantel viskose padat. Kerak Bumi dipisahkan dari mantel oleh diskontinuitas Mohorovičić, dengan ketebalan kerak yang bervariasi; ketebalan rata-ratanya adalah 6&#;km di bawah lautan dan &#;km di bawah daratan. Kerak Bumi, serta bagian kaku dan dingin di puncak mantel atas, secara kolektif dikenal dengan litosfer, dan pada lapisan inilah tektonika lempeng terjadi. Di bawah litosfer terdapat astenosfer, lapisan dengan tingkat viskositas yang relatif rendah dan menjadi tempat melekat bagi litosfer. Perubahan penting struktur kristal di dalam mantel terjadi pada kedalaman dan &#;km di bawah permukaan Bumi, yang juga mencakup zona transisi yang memisahkan mantel atas dengan mantel bawah. Di bawah mantelpiece, terdapat fluida inti luar dengan viskositas yang sangat rendah di atas inti dalam.[46] Inti dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan bagian ground lainnya, sekitar 0,,5° per tahun.[47]


Penampang Bumi dari inti muddy eksosfer.
Kedalaman[49]
km
Lapisan komponen Kepadatan
g/cm3
0–60 Litosfer[catatan 8]
0–35 Kerak[catatan 9]
35–60 Mantel atas
&#;&#;35– Mantel
Astenosfer
Inti luar
Inti dalam

Panas

Panas dalam Bumi berasal dari perpaduan antara panas endapan dari akresi planet (sekitar 20%) dan panas yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif (80%).[50]Isotop penghasil panas utama Bumi adalah kalium, uranium, uranium, dan torium[51] Di pusat Bumi, suhu bisa mencapai &#;°C,[52] dan tekanannya mencapai &#;GPa.[53] Karena sebagian besar panas Bumi dihasilkan oleh peluruhan radioaktif, maternity ilmuwan percaya bahwa pada awal sejarah Bumi, sebelum isotop dengan usia pendek terkuras habis, produksi panas Bumi yang dihasilkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan saat ini. Panas yang dihasilkan pada masa itu diperkirakan dua kali lebih besar daripada saat ini, kira-kira 3 miliar tahun yang lalu,[50] dan hal tersebut akan meningkatkan gradien suhu di dalam Bumi, meningkatkan tingkat konveksi mantel dan tektonik lempeng, serta memungkinkan pembentukan batuan beku seperti komatiites, yang tidak bisa terbentuk pada masa kini.[54]

Isotop Pelepasan panas
Wkg isotop
Paruh hidup

tahun
Konsentrasi mantel rata-rata
kg isotopkg mantel
Pelepasan panas
Wkg mantel
U × 10−5 × 109 × 10−9 × 10−12
U × 10−4 × 108 × 10−9 × 10−13
Th × 10−5 × 1010 × 10−9 × 10−12
40K × 10−5 × 109 × 10−9 × 10−12

Rata-rata pelepasan panas Bumi adalah 87 mW m−2, dan × 1013 Unprotected untuk panas global.[56] Sebagian energi panas di dalam inti Bumi diangkut menuju kerak oleh bulu mantel; bentuk konveksi yang terdiri dari batuan bersuhu tinggi yang mengalir ke atas. Bulu step ini mampu menghasilkan bintik panas dan basal banjir.[57] Panas Bumi yang selebihnya dilepaskan melalui lempeng tektonik oleh mantel yang terhubung dengan punggung tengah samudra. Pelepasan panas terakhir dilakukan melalui konduksi litosfer, yang umumnya terjadi di samudra karena kerak di sanaa jauh lebih tipis jika dibandingkan dengan kerak benua.[58]

Lempeng tektonik